FERDI VENGEANCE

Rabu, 26 November 2014

Pagelaran
Pagelaran sebenarnya bukan tempat daerah tinggal saya,  saya tinggal di Desa Cikuya yang mayoritas orang jawa, tapi karena Cikuya dengan pagelaran pernah satu kecamatan tidak apalah saya cerita sedikit tentang pagelaran.
Pagelaran sebelum menjadi nama pagelaran dahulunya bernama lio,lio adalah nama sebuah pohon. Pagelaran sendiri berasal dari kata Gelar ( jawa ) yang berarti tempat untuk duduk,menempatkan suatu barang dan lain-lain  (tempat untuk bertukar barang contohnya padi dengan kacang, kenapa bertukar barang,karena pada waktu itu masyarakat setempat tidak memiliki mata uang yang baku, mayoritas penduduk pagelaran berbahasa sunda.
  • ·         Budaya
Di pagelaran sendiri, terdapat 3 desa yang dekat pagelaran, yang penduduknya berbahasa jawa yaitu Cikuya,Weru,dan Rahayu. Ada lagi Pasir gedong yang berbahasa campuran jawa dan sunda yang tempatnya memang agak jauh dari pagelaran. Pagelaran sendiri memiliki kebudayaan yang masih kental. Banyak orang masih percaya akan hal yang  tidak masuk akal fikiran.
Di pagelaran terdapat TTKDH yang bernama Maung Bodas, perkumpulan ini cukup terkenal di pagelaran.
Setiap Desa  di pagelaran ada 2 pihak yang di pandang,yaitu  jawara dengan  kiyai /ustad.
Jawara sendiri identic dengan orang yang keras, suka membuat onar, orang yang ditakuti, karena di takuti tersebut orang ini disegani oleh masyarakat
Ustad dikenal dekat dengan orang yang dekat dengan tuhan, lembah lembut,ahli hikmah, mempunyai ilmu agama yang cukup.
  • ·         Pendidikan
Pendidikan umum di pagelaran pada umumnya relative sama dengan sekolah pada umumnya
Pendidikan agama atau pesantren di pagelaran sendiri lumayan banyak,ada pesantren yang khusus ilmu nahwu sorof, ahli hikmah, Qori, Pesantren campuran dan pesantren modern/asrama..
  • ·         Agama
Pagelaran masih lumayan  kental dengan ilmu agama itu terbukti dengan lumayan banyaknya pesantren dengan ustad maupun kiyai.
  • ·         Sosial
Di pagelaran sosialnya lumayan tinggi dimana itu terbukti dengan dapat bergabungnya orang sunda dan jawa dengan tidak ada problem.
  • ·         Geografis
Zaman 70an banyak orang yang tidak berani masuk ke pagelaran karena tempatnya angker,ada  orang yang memberanikan diri ke pagelaran sebut saja kiyai suhari atau biasa disebut abah yai (dari Serang-Cirenang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar